Meng Zi adalah salah satu nama legenda di China . Dia dianggap sebagai salah seorang insan paling pintar dan bijak dari negeri China .
Yang menarik , kononya apabila Meng Zi ditanya "Siapakah orang yang paling berpengaruh yang membuat kamu pintar dan sebijak ini?" . Maka dengan tegas dan tanpa sedikit keraguan pun Meng Zi menjawab , "Ibuku. Ibukulah yang membuat aku menjadi pintar sebegini !"
Ketika Meng Zi masih kanak2 , dia termasuk jenis budak yang sering kebosanan berada di kelas , sering ponteng dan melarikan diri dari sekolah . Suatu hari dia merasa tidak suka mengikuti pelajaran di kelasnya . Ditambah lagi dia merasa lapar . Kemudian dia mencari jalan untuk meninggalkan kelasnya .
Dia menemui kesempatan yang tepat , lalu dia melarikan diri dari sekolah dan pulang ke rumahnya . Dia gembira berjaya ponteng dan tidak mengikuti pelajaran di kelasnya . Setelah sampai di rumah , dia terus mencari makanan dan duduk di atas longgokan kain sutera .
Meng Zi mempunyai seorang ibu yang bekerja menenun dan menjahit kain sutera . Dari kain sutera itulah ibunya yang sudah janda menanggung keluarga Meng Zi . Si ibu terkejut mendapati Meng Zi sudah balik lebih awal dari waktu yang sepatutnya . Dia tahu bahawa Meng Zi ponteng dari sekolah .
Ibunya sangat marah. "Ini belum waktunya balik sekolah , kenapa kamu balik? Ibu sangat tidak suka dengan perangai buruk kamu ini , Meng Zi !"
Meng Zi menjawab "Sekolah itu membosankan dan susah ibu. Saya tidak boleh mengikuti pelajaran , saya bukan budak pandai yang boleh menangkap pelajaran dengan cepat."
Si ibu mendengarkan alasan Meng Zi perkataan demi perkataan dengan teliti . Namun dia tetap menunjukkan raut muka marah dan tidak setuju dengan alasan Meng Zi yang ponteng dari sekolah . Melihat ibunya yang masih marah , Meng Zi tidak berani membuka mulut lagi . Dia hanya diam , menundukkan kepala dan merasa bersalah .
Si ibu pun diam . Dia sama sekali tidak membalas jawapan anaknya . Dia lalu beranjak mengambil sutera yang diduduki Meng Zi . Lalu si ibu memotong kain sutera itu menjadi dua bahagian dengan muka masih marah . Selepas itu menjadi empat bahagian . Kemudian lapan bahagian . Enam belas . Dan seterusnya sehingga kain itu tidak boleh dipotong2 lagi .
Si ibu kemudian mengambil kain yang lain lalu diperbuat perkara yang sama seperti sebelumnya . Ibunya tetap dengan diam dan muka yang marah . Setiap kali menyaksikan ibunya memotong kain sutera itu , hati Meng Zi bagai terhiris .
Meng Zi tahu ibunya adalah janda . Ibulah yang menanggung keluarga. Dan dengan menenun dan menjahit kain sutera itulah ibunya mampu menanggung keluarganya . Meng Zi tiba2 diselubungi rasa takut luar biasa , dia takut melihat ibunya sangat marah sehingga kain yang menjadi sumber kehidupan keluarganya dirosakkan .
Dengan menangis , Meng Zi memeluk kaki ibunya dan berkata "Ibu , jangan marah lagi . Aku sedar aku telah mengecewakan ibu Tetapi mohon ibu tidak merosakkan kain yang berguna bagi keluarga kita. Meng Zi janji tidak akan ponteng lagi walaupun sekolah itu membosankan ."
Si ibu mendengar kata2 anaknya itu kalimah demi kalimah sambil merenung wajah anaknya dengan serius . Si ibu kemudian menatap mata anaknya sambil berkata ,
"Meng Zi , kamu lihat potongan2 kain sutera ini . Benang sutera itu ditenun sedikit demi sedikit barulah menjadi sepotong kain sutera . Sudah dapat sepotong terus ditenun sedikit demi sedikit sampai boleh menjadi kain sutera yang elok dan lebar . Setelah itu kain sutera dipotong sesuai ukuran dan dijahit maka jadilah pakaian yang cantik . Belajar pun seperti itu Meng Zi , hasilnya tidak boleh segera dilihat sekelip mata . Belajar itu sedikit demi sedikit , walaupun susah , itu tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak belajar . Setelah faham sedikit belajar lagi supaya faham lebih banyak lagi . Kemudian belajar lagi dan seterusnya . Apabila sampai waktunya nanti kamu akan merasakan bahawa belajar ini menarik , menyenangkan dan indah . Dan sangat berguna . Kalau sekarang kamu ponteng , kamu tidak akan faham apa yang diajarkan kepadamu . Kalau sedikit pun kamu tidak faham , lalu dari mana kamu akan tahu bahawa belajar itu menyenangkan dan berguna ?"
Kata2 si ibu menerjah dalam sanubari Meng Zi . Setelah ibunya selesai berbicara dengannya , gugurlah kristal2 dari matanya lalu berjanji "Ibu , sungguh aku memang salah dan aku sangat menyesal . Mulai sekarang aku berjanji aku tidak akan ponteng lagi dan berjanji akan belajar bersungguh2 dan melawan rasa bosan . Aku percaya kpd ibu , bahawa dengan belajar bersungguh2 suatu hari nanti saya akan pandai dan berguna kepada bangsa dan negara."
Sejak itu Meng Zi berubah . Meng Zi menjadi anak yang bersungguh2 dalam menuntut ilmu . Dia membesar menjadi manusia yang luar biasa yang mencintai ilmu pengetahuan . Dan ternyata benar , Meng Zi menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan bangsanya . Namanya sangat mashyur di seluruh pelosok China . Bahkan karyanya yang sudah berusia lebih dari dua ribu tahun masih dipelajari sampai sekarang .
Apa yang terjadi pada Meng Zi semakin menguatkan catatan sejarah , bahawa di belakang orang terkenal yang berjaya kebiasaannya ada seorang ibu yang luar biasa yang mendidiknya dengan sepenuh kecintaan dan separuh jiwa. Sekali lagi setiap kali Meng Zi ditanya "Siapakah orang yang paling berpengaruh yang membuat kamu sepintar dan sebijak ini?" Maka dengan tegas dan tanpa sedikit keraguan Meng Zi akan menjawab "Ibuku. Ibukulah yang membuat aku pintar."
p/s : jangan persoalkan tentang kebenaran kisah ini tetapi , ambillah kisah ini sebagai pengajaran dalam hidup antum ,
jazakallah .
No comments:
Post a Comment